What Should I Do? Part I
Hingga saat ini aku tidak mengerti dengan apa maksud hidup. Ada yang berkata hidup itu adalah sebuah kesenangan, ada juga yang berkata bahwa hidup adalah waktu untuk mencari bekal di akhirat. Aku sering merasa bosan dengan aku hidup didunia ini. Aku sering merasa ingin mati. Meninggalkan semua yang ada didunia ini. Mungkin jika aku mati itu akan lebih baik. Tapi kapan aku akan mati? Apakah aku harus bunuh diri? Tidak. Aku bukanlah orang yang ingin mati dengan cara konyol.
Aku Tantri. Umurku 16 tahun, aku berasal dari keluarga broken home dan aku benci itu. Aku bukanlah Tantri yang dulu. Sekarang aku adalah seorang remaja yang tidak baik untuk dicontoh. Bukan berarti aku adalah anak urakan, durhaka dan mempunyai semua keburukan yang ada didunia ini. Walaupun aku mempunyai sifat buruk dan aku yakin tidak hanya aku, aku sudah berusaha untuk merubah sifat burukku itu, tetapi terasa amat sulit karena hatiku telah beku dan dibalut dengan kebencian.
Seperti biasa setiap pagi aku pergi ke sekolah untuk belajar. Sekarang aku kelas 11 dengan jurusan IPA. Aku tidak mengerti mengapa aku bisa masuk dijurusan IPA. Padahal ketika mengumpulkan angket pilihan jurusan aku memilih untuk masuk ke jurusan IPS dan ketika aku minta untuk pindah ke kelas IPS, aku tidak diperbolehkan. Sepertinya ada seseorang dibelakang semua ini. Karena aku tidak cocok dengan jurusan dan teman-temanku, setiap ku berangkat kesekolah aku selalu tidak bersemangat. Berangkat selalu mepet dengan bel masuk dan terkadang telat. Walaupun sekolahku mempunyai aturan yang amat ketat, tetapi aku tidak menghiraukannya dan bersikap sesukaku. Aku sering dihukum karena sering melanggar peraturan sekolah seperti terlambat, tidak memakai seragam lengkap, bahkan membolos. Setiap ku berjalan dikoridor menuju keruang kelas aku selalu berperasaan malas, cuek, dan beraura buruk. Setiap ku hendak memasuki kelas ku selalu melihat keadaan dalam kelas dahulu dan melihat jam diarlojiku. Jika bel masuk masih agak lama maka aku tidak langsung masuk melainkan meninggalkan kelas untuk berkeliling sekolah sendirian dengan penuh percaya diri. Aku tidak betah didalam kelas.
Dikelas pun ketika KBM berlangsung aku hanya bermain laptopku secara diam-diam tanpa memperhatikan guru yang sedang menjelaskan materi. Tugas pun jarang aku kerjakan. Hubungan dengan teman-teman pun tidak harmonis. Aku lebih suka menyendiri sibuk dengan gadget yang kubawa dan kegiatan yang kulakukan sendiri.
Dirumah aku hidup dengan ibuku. Aku mempunyai kakak laki-laki dan ia hidup bersama ayahku diluar kota. Kini ayahku sudah mempunyai istri lagi setelah 2 tahun bercerai dengan ibuku. dan ibuku hingga sekarang belum menikah lagi. Tetapi aku tahu bahwa ia mempunyai seorang pacar.
bersambung. . . .
Aku Tantri. Umurku 16 tahun, aku berasal dari keluarga broken home dan aku benci itu. Aku bukanlah Tantri yang dulu. Sekarang aku adalah seorang remaja yang tidak baik untuk dicontoh. Bukan berarti aku adalah anak urakan, durhaka dan mempunyai semua keburukan yang ada didunia ini. Walaupun aku mempunyai sifat buruk dan aku yakin tidak hanya aku, aku sudah berusaha untuk merubah sifat burukku itu, tetapi terasa amat sulit karena hatiku telah beku dan dibalut dengan kebencian.
Seperti biasa setiap pagi aku pergi ke sekolah untuk belajar. Sekarang aku kelas 11 dengan jurusan IPA. Aku tidak mengerti mengapa aku bisa masuk dijurusan IPA. Padahal ketika mengumpulkan angket pilihan jurusan aku memilih untuk masuk ke jurusan IPS dan ketika aku minta untuk pindah ke kelas IPS, aku tidak diperbolehkan. Sepertinya ada seseorang dibelakang semua ini. Karena aku tidak cocok dengan jurusan dan teman-temanku, setiap ku berangkat kesekolah aku selalu tidak bersemangat. Berangkat selalu mepet dengan bel masuk dan terkadang telat. Walaupun sekolahku mempunyai aturan yang amat ketat, tetapi aku tidak menghiraukannya dan bersikap sesukaku. Aku sering dihukum karena sering melanggar peraturan sekolah seperti terlambat, tidak memakai seragam lengkap, bahkan membolos. Setiap ku berjalan dikoridor menuju keruang kelas aku selalu berperasaan malas, cuek, dan beraura buruk. Setiap ku hendak memasuki kelas ku selalu melihat keadaan dalam kelas dahulu dan melihat jam diarlojiku. Jika bel masuk masih agak lama maka aku tidak langsung masuk melainkan meninggalkan kelas untuk berkeliling sekolah sendirian dengan penuh percaya diri. Aku tidak betah didalam kelas.
Dikelas pun ketika KBM berlangsung aku hanya bermain laptopku secara diam-diam tanpa memperhatikan guru yang sedang menjelaskan materi. Tugas pun jarang aku kerjakan. Hubungan dengan teman-teman pun tidak harmonis. Aku lebih suka menyendiri sibuk dengan gadget yang kubawa dan kegiatan yang kulakukan sendiri.
Dirumah aku hidup dengan ibuku. Aku mempunyai kakak laki-laki dan ia hidup bersama ayahku diluar kota. Kini ayahku sudah mempunyai istri lagi setelah 2 tahun bercerai dengan ibuku. dan ibuku hingga sekarang belum menikah lagi. Tetapi aku tahu bahwa ia mempunyai seorang pacar.
bersambung. . . .