Minggu, 05 Agustus 2012


Lanjut dari par1 yahh..
Waktu bersih-bersih kelas, Yunita semoat protes, dan Arfan menjelaskannya. Dan si Arfan pun sempat bilang ke pada saya bahwa duduk sama si anak baru nggak enak. Ia berfikir bahwa si anak baru itu anak yang tidak baik. Kayaknya ngpil. Kriminil. Kok bisa tau? Dilihat dari mukanya katanya. Iya sih.. kalo dilihat-lihat kok agak gimana gitu ya. tapi saya akan mencoba menggalinya melalui pembicaraan ringan. Dan itu terjadi ketika istirahat. Ketika saya dan teman saya, si Mazro sedang main netbook saya. Tiba-tiba si abak baru bertanya
“eh mbak, mbak kok disini cowoknya kok ‘secuil’ banget ya?”
Si Mazro bingung, ngeliatin saya.
“secuil itu apa?” tanya Mazro
“oh.. secuil itu sedikit” jawab saya ke Mazro
“ oh, iya.. cowoknya pada minat ke IPS” jawab saya ke anak baru
“oh.. “
“eh, kamu pindahan dari mana?”
“dari SMA 1 Bojong”
“oh.. Bojong? Mana itu?”
“Tegal”
Oh.. ternyata anak baru ini dari kota ngapak, Tegal. Hoho. Saya paham, saya ngerti, saya mengetahui. Tapi kok saya nggak pernah denger sama daerah yang yang namnya Bojong ya? saya pun tanya-tanya kepada anak baru tersebut. Si Mazro bingung dengan pembicaraan kami berdua. Dan saya pun tau dimanakah Bojong berada. Mblusuk mamen. Dia bukan anak kota. Ah saya nggak yakin ah kalo anak ini seperti yang dicugai Arfan. Anak beginian masa ngepil? Tegal nggak seperti Semarang atau Jakarta.

Ya harapannya sih gini, semoga si anak baru ini biasa-biasa saja. Dapat menyesuaikan dengan teman-teman terutama kami bertiga (saya, Dyah, Arfan), dan dapat menjadi kawan yang baik J

dsumap . 2017 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template | Free Blogger Templates