Senin, 14 Desember 2015

Kamis, 6 Oktober 2015. Hari ini semua kuliah kosong. Jadi aku pulang ke kos untuk mengerjakan laporan, bermain game, kemudian tidur. Tak seperti biasanya aku tidur sampai maghrib. Aku terbangun karena tiba-tiba bermimpi kalau kawanku mati bunuh diri. Aku terbangun langsung membuka pintu dan keluar kamar, Terdengar suara adzan dari masjid sebelah kosku. Aku kembali ke dalam kamar dan menyalakan ponsel ku yang mati. Aku menerima chat bbm dari Hendri. Dia agak marah kenapa ponselku mati. Kemudian aku mengatakan bahwa aku bermimpi kalau temanku mati bunuh diri. Kemudian aku disuruhnya untuk mencoba menghubungi temanku itu dan shalat maghrib. Aku pun mengiyakannya.

Setelah shalat aku melnjutkan cerita tentang mimpi ku tadi. Aku pun juga mendapatkan balasan dari teman ku itu. Dia bilang kalau dia tidak apa masalah apa-apa. Dan dia bilang juga ada rencana ingin transfer ke Australia. Wah menyenangkan sekali. Orang tua nya pasti bangga kalau anaknya bisa meneruskan studinya ke luar negeri. Harapan dan imipian ku banget bisa mempunya pengalaman studi keluar negeri. Aku suka Bahasa Inggris. Kemampuan ku dalam berbahasa inggris pun tidak buruk. Cukup belajar dan berlatih agar lebih lancar berbahasa inggris pun ku rasa aku cukup siap untuk studi ke luar negeri.

Kalau nggak Singapore, ya Jerman. Aku ingin belajar mengenai studi Instrumentasi Biomedik. Tapi belum tahu sih disana ada atau tidak. Aku belum mencari info cukup banyak. Aku hanya berpikir ingin ke kedua negera tersebut itu saja. Untuk apa yang dipelajari sih baru beberapa bulan ini aku berpikir ingin lebih mendalami tentang Instrumentasi Biomedik. Kenapa? Dari dulu orang tua ku ingin aku menjadi 'orang kesehatan'. Seperti dokter, perawat, atau bidan. Tetapi ketika aku mendaftar perguruan tinggi, aku malah memilih untuk melanjutkan di teknik. Karena saingannya cukup banyak, sayang sekali aku tidak diterima. Aku tidak minat sama sekali dengan kedokteran, Selain aku tidak bergitu suka mata pelajaran biologi maupun kimia, biayanya mahal. Bisa kuliah saja beruntung. karena memang waktu itu keuangan keluarga sedang banyak pengeluaran dan pemasukan tidak sebesar biasanya.

..........................

dsumap . 2017 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template | Free Blogger Templates